Cerita Barista si Pemilik Caffee

Ada sebuah cerita yang menarik akhir-akhir ini dari seorang teman yang mendapat keuntungan sangat besar. Mungkin akan saya samarkan sedikit untuk nama teman saya ini.

Iyan adalah seorang pemuda berumur 22 tahun yang bekerja sebagai Barista di sebuah coffee shop kecil, di daerah Bendungan Hillir - Jakarta Pusat. Iyan sudah 3 tahun bekerja disana dengan loyalitas tinggi. "Mbik, betah ya jadi karyawan? Kapan nih buka usaha sendiri, udah punya skill juga" kata salah seorang teman dekatnya Iyan, Imo yang sejak kecil terus menemaninya. Perkataan Imo terus membuat Iyan berfikir keras.

Cerita Barista si Pemilik Caffee

Sudah lama memang Iyan mengimpikan untuk memiliki Coffee Shop sendiri, namun setengah tahun yang lalu Iyan mengalami kesulitan uang. Penyebabnya adalah karena terjadi kecelakaan disaat ia sedang dijalan pulang setelah bekerja. Memang saat itu sedang musim hujan sehingga jalanan begitu licin untuk di lalui. Akibatnya pergelangan tangan kanan Iyan patah dan tidak bisa bekerja, terpaksa ia harus beristirahat total selama 2 bulan.

Saat itu motor belum dibetulkan, tangan masih sulit digunakan, tidak lama setelah kejadian tersebut adik Iyan; Chaca malah merengek meminta uang tambahan untuk membeli formulir PTN. "Ah.. sudah jatuh tertimpa tangga, masih terpeleset pula aku sekarang" dalam hati Iyan mengeluh dengan keadaannya yang sangat rumit.

Semenjak itu Iyan jadi sulit untuk mengumpulkan uang karena tabungan sebelumnya terus terpakai untuk pengobatan tangan yang tak kunjung pulih sepenuhnya akibat terus digunakan bekerja. Setelah beberapa lama ia mencoba mencari jalan lain untuk mendapat uang tambahan, akhirnya Iyan berfikir untuk bermain Poker Online.

Iyan akhirnya mendaftarkan diri kepada Agen Poker Online, Transaksi Deposit, sampai belajar cara memenangkan Permainan Judi Poker Online. Setelah beberapa lam Iyan bermain, kalah - menang ia rasakan namun ia tidak pernah menyerah. Hingga Dewi Keberuntungan berpihak pada Iyan dengan memberikan kemenangan bermain Poker Online sebesar 1 Milyar. 

Kini Iyan membuka CoffeShop miliknya sendiri seperti yang selama ini ia impikan, dibantu dengan teman kecilnya; Imo untuk membuka usaha miliknya.